Saturday, August 13, 2005
Nyonya Salju
perempuannya. Suatu hari, saat sedang berjalan-jalan di taman, gadis kecil
itu melihat ke dalam sebuah sumur. Karena terlalu asik melihat, gadis itu
menjatuhkan sebuah koin.
Gadis itu mencoba mengambil koinnya. Tapi, ia justru ikut terjatuh ke dalam
sumur. Anehnya, gadis itu kini justru berada di sebuah taman yang besar. Ia
terkagum-kagum melihat sebuah rumah yang besar dan indah tak jauh dari
tempatnya berdiri. Gadis itu memutuskan untuk pergi ke rumah itu.
Di perjalanan, gadis itu melihat sebuah oven yang sedang memanggang roti.
Roti-roti di dalam oven berteriak, "Bawa kami keluar! Aduh, panas sekali di
dalam sini! Tolong, keluarkan kami!" Tanpa pikir panjang, gadis itu membuka
oven dan mengeluarkan roti-roti itu.
Selanjutnya, gadis itu melihat sebuah pohon apel yang sarat dengan buah.
Pohon apel itu berkata pada si gadis kecil, "Maukah kau menolongku
menggoyangkan ranting-rantingku? Buah-buah apel ini berat sekali. Aku tak
kuat lagi menahannya. Ayo, goyangkan rantingku agar apel-apel itu jatuh."
Maka, gadis itu segera menggoyang-goyangkan ranting pohon sampai buah-buah
apel berjatuhan.
Akhirnya, sampailah si gadis kecil di rumah besar. Dia pun mengetuk
pintunya. Dari dalam rumah keluar wanita yang ramah sekali, namanya Nyonya
Salju. Melihat si gadis kecil, Nyonya Salju berkata, "Halo gadis kecil.
Maukah kau menolongku? Aku membutuhkan bantuan mengerjakan pekerjaan rumah."
Gadis kecil itu mengangguk. Ia segera membantu Nyonya Salju membereskan
pakaian, menyapu dan membersihkan jendela. Saat semua pekerjaan selesai,
Nyonya Salju berkata pada gadis kecil, "Terima kasih, gadis kecil. Sekarang
cobalah kau goyangkan bel di perapian."
Tiba-tiba, seluruh taman itu ditutupi dengan salju. Indah sekali. "Aah.
Indahnya. Aku senang sekali." Ucap Nyonya Salju.
Nyonya Salju lalu menunjukkan arah pulang pada gadis kecil. Kemudian, ketika
gadis kecil melewati pintu keluar, ia melihat bahwa kantong roknya penuh
dengan potongan emas!
Saat tiba di rumah, gadis kecil segera menceritakan pengalamannya kepada
saudara tirinya. Segera saudara tiri gadis kecil memutuskan kalau dia juga
harus pergi dan mendapatkan potongan emas yang sama. Saudara tiri gadis
kecil pergi ke sumur, menjatuhkan diri dan sampai ke taman besar yang indah.
Saat melihat roti-roti dalam oven yang berteriak kepanasan, saudara tiri
tidak mau menolong. Demikian juga saat ia berjumpa dengan pohon apel yang
sarat dengan buah. Dia sama sekali tidak mau menggoyangkan ranting pohon
apel. Saudara tiri gadis kecil memang gadis yang malas.
Saat sampai di rumah Nyonya Salju, saudara tiri juga tidak mau membantu
mengerjakan pekerjaan rumah. Nyonya Salju pun berkata kepada saudara tiri
gadis kecil, "Kalau kau tidak mau membantuku, lebih baik kamu pulang saja."
Saudara gadis kecil pun kembali pulang, sambil menggerutu. Ketika melewati
pintu keluar, sebuah ember berisi oli tumpah diatas kepalanya. Badannya jadi
tertutup oli hitam! Hahaha. Itulah buah dari kemalasan..
[Dongeng ini diambil dari 365 Cerita Sebelum Tidur, yang ditulis oleh
Maureen Spurgeon]
0 Comments:
Want to Post a Comment?