This my favor story collection. My mom took from many source ^o^ Let`s enjoy to read....

My Photo
Name:
Location: Nagaoka, Niigata-Ken, Japan

Previous Posts Daily Reads/Friends

Hi, I`m Fayza Nirwasita and Himeriko Awahita. Fayza called caca, borned at July,9th 2002 at Hermina,Depok-Jakarta. Himeriko called hime, borned at March,13th 2007 at Niseki Hospital-Nagaoka,Japan. Now we grew up at Nagaoka-Japan while my lovely papamama studied here.

Kalau kita mau belajar mengalihkan pandangan kita ke dalam diri sendiri, mau mengenal keadaan hati dan pikiran sendiri secara jujur, akan tampaklah bahwa selain kejam, kita pun munafik-munafik besar. Mulut bicara tentang saling kasih antar manusia, namun mata memandang penuh iri dan benci, tangan dikepal siap saling hantam, hanya untuk memperebutkan uang, kedudukannya, nama dan juga memperebutkan... kebenaran bukan lain hanyalah kebenaran diri sendiri masing-masing dan karenanya menjadi kebenaran palsu.KPH

Powered by Blogger

Sunday, January 29, 2006

Donki, Yang Sok Pintar

Donki Keledai sudah bertahun-tahun bekerja untuk Pak Tani. Seminggu sekali
Pak Tani pergi ke kota untuk menjual hasil kebun dan membeli barang-barang
kebutuhannya. Jika dagangannya laku, Pak Tani akan mampir ke warung dan
makan-makan sambil mengobrol dengan teman-temannya.

Dalam perjalanan pulang, Pak Tani biasanya tertidur kecapekan. Donki-lah
yang harus tahu jalan pulang. Untunglah, karena sudah bertahun-tahun selalu
lewat jalan yang sama, Donki menjadi hafal.

Suatu hari, Donki berpikir, "Ah, Pak Tani.. Tidur lagi, tidur lagi. Untung
aku sudah hafal jalan. Oya, kalau tertidur, Pak Tani tidak akan tahu kalau
aku mengambil jalan lain. Jalan yang biasa kutempuh jauh sekali. Kalau aku
menyeberang disini, aku tidak akan terlalu capek. Lumayan, memintas dua
kilometer."

Menyeberangi sungai di bukan tempat yang biasa kelihatannya adalah akal yang
hebat. Donki segera menceburkan diri ke sungai.


Ternyata, bagian sungai di situ dalam sekali. Itulah sebabnya mengapa Pak
Tani selalu memilih jalan memutar agak jauh di bagian sungai yang tidak
terlalu dalam.

Donki tidak putus asa. Dia berusaha berenang ke seberang. Air sungai
membasahi muatan gerobak. Untung muatannya garam. Garam larut dalam air,
jadi begitu sampai di seberang, hampir seluruh muatan gerobak sudah larut.
"Ah, muatanku berkurang beratnya.. "

Donki senang sekali, karena muatan gerobak yang harus ditariknya tinggal
sedikit. Gerobak jadi enteng. Donki pun berhasil menyeberangi sungai yang
dalam.Sejak itu, Donki berniat, "Mulai sekarang, aku akan pulang
menyeberangi sungai ini. Aku tidak akan capek lagi. "

Namun, sesampainya di rumah, Pak Tani terheran-heran melihat garamnya
tinggal sedikit. Kemana garam-garam itu? Hanya Donki yang tahu.

Minggu berikutnya, seperti biasa, Pak Tani dan Donki pergi ke pasar.
Dagangannya Pak Tani laku keras. Seperti biasa pula, ia tidur nyenyak dalam
perjalanan pulang. Donki-lah yang harus memilihkan jalan.

Merasa dirinya pandai, sekali lagi Donki menceburkan diri ke sungai.


Konyol benar dia, sebab kali ini muatan gerobaknya adalah KAPUK. Kapuk
menyerap air. Kapuk jadi berat jika basah, tapi ringan seperti bulu jika
kering. Gerobak itu berubah jadi berat sekali - kapuknya basah!
"Aduh, berat sekali.. Apa sih muatan Pak Tani? Ugh."

Kasihan Donki keberatan menarik gerobak! Pak Tani mendengar kecipak air
tatkala Donki sibuk berenang. Segera dibuangnya beberapa karung kapuk ke
tepi sungai. Sampai gerobaknya agak kosong dan Donki kuat menariknya ke
seberang.

Akhirnya semua selamat. Namun, sejak itu Donki tidak berani lagi bertingkah
sok pintar!

[Dongeng ini diambil dari Kumpulan Dongeng Sedunia, yang dialihbahasakan
oleh Widya Kirana]


| bibipbondry posted at 10:36 PM |


0 Comments:

Want to Post a Comment?

Get awesome blog templates like this one from BlogSkins.com