This my favor story collection. My mom took from many source ^o^ Let`s enjoy to read....

My Photo
Name:
Location: Nagaoka, Niigata-Ken, Japan

Previous Posts Daily Reads/Friends

Hi, I`m Fayza Nirwasita and Himeriko Awahita. Fayza called caca, borned at July,9th 2002 at Hermina,Depok-Jakarta. Himeriko called hime, borned at March,13th 2007 at Niseki Hospital-Nagaoka,Japan. Now we grew up at Nagaoka-Japan while my lovely papamama studied here.

Kalau kita mau belajar mengalihkan pandangan kita ke dalam diri sendiri, mau mengenal keadaan hati dan pikiran sendiri secara jujur, akan tampaklah bahwa selain kejam, kita pun munafik-munafik besar. Mulut bicara tentang saling kasih antar manusia, namun mata memandang penuh iri dan benci, tangan dikepal siap saling hantam, hanya untuk memperebutkan uang, kedudukannya, nama dan juga memperebutkan... kebenaran bukan lain hanyalah kebenaran diri sendiri masing-masing dan karenanya menjadi kebenaran palsu.KPH

Powered by Blogger

Sunday, August 21, 2005

Pohon Beringin Yang Sombong

Pohon beringin yang besar dan kokoh hidup di sebuah padang rumput. Pohon
beringin adalah satu-satunya pohon yang hidup sendiri di situ. Yang lainnya
hanya alang-alang dan rerumputan. Karena itu, pohon beringin jadi sombong.
Ia sering sekali mengejek alang-alang dan rerumputan di sekitarnya.
Katanya,"Hei alang-alang! Aku bingung deh. Kenapa sampai sekarang kau tidak
pernah mengeluh! Lihatlah dirimu! Kecil dan kurus! Terkena angin sedikit
saja sudah bergoyang-goyang."

Alang-alang hanya diam. Ia tidak mau sedikit pun menanggapi perkataan pohon
beringin. Pohon beringin tak kehabisan kata-kata. Ia lalu berkata lagi,
"Lihatlah aku! Aku tidak bisa digoyangkan oleh angin. Badanku kokoh. Selain
itu, aku bisa melindungi kalian dari sinar matahari. Kalau tak ada aku,
pasti kalian sudah mati kepanasan."

Alang-alang masih diam saja. Sementara itu, pohon beringin masih belum puas
menyombongkan dirinya. Kata pohon beringin kepada alang-alang,"Aku tinggal
di tanah yang kokoh. Memang cocok untuk aku yang besar dan tinggi. Sedangkan
kamu? Tinggal di tanah yang becek. Yuck! Jorok dan kotor!!"

Alang-alang menghela napas. Akhirnya, alang-alang berkata juga. Katanya,
"Aku tahu aku kecil dan kurus. Aku juga jadi bengkok kalau ada angin. Tapi
aku tak pernah patah kan?"

Pohon beringin mencibir. Ia masih tetap merasa dirinya yang paling hebat di
padang rumput itu.

Beberapa hari kemudian, padang rumput itu diserang oleh angin topan yang
sangat kuat, cukup kuat untuk menyapu semua yang dilewatinya. Pohon beringin
tidak takut dengan angin topan ini. Ia malah berteriak menantang angin
itu,"Angin seperti ini tak akan bisa mengalahkanku. Aku ini pohon yang
kuat!! Hahaha!!! Terus saja bertiup, aku tak akan goyah."

Tak lama kemudian, angin bertambah kencang. Sepertinya angin juga tak mau
kalah dengan si pohon beringin. Lalu, pohon beringin yang sombong mulai
goyah. Ia pun mulai khawatir kalau alang-alang melihatnya goyah. Sementara
itu, angin terus bertambah kencang. Sampai akhirnya, pohon beringin yang
sombong berhasil dikalahkan. Pohon beringin tercabut akarnya dan tumbang!
Pohon beringin merintih kesakitan,"Aaaah!!!"

Kalau pohon beringin yang besar dan kokoh bisa tumbang, bagaimana dengan
nasib alang-alang ya? Ternyata alang-alang yang kecil dan kurus, yang
bengkok hanya dengan angin kecil, selamat! Alang-alang tidak terluka sedikit
pun.

Memang lebih baik rendah hati tapi selamat, daripada sombong tapi kemudian
malah kalah.

[Dongeng ini diambil dari 365 Cerita Sebelum Tidur, ditulis oleh Maureen
Spurgeon]


| bibipbondry posted at 2:38 PM |


0 Comments:

Want to Post a Comment?

Get awesome blog templates like this one from BlogSkins.com